Wednesday, March 23, 2011

KESABARAN DAN KESEDIHAN APAKAH BOLEH BERSATU?

Seseorang bertanya , “kenapa amat susah  untuk
mendapatkan kesabaran dalam ujian Allah ?, walau
lidahnya mengatakan ini adalah ujian Allah tetapi
hatinya tetap bersedih atas ujian tersebut”.

Hal  di atas memang sering berlaku dalam diri kita dan
masyarakat, Cuma bagaiamana kita mengatasinya.
Pertama mari kita memilah-milah soalan di atas supaya
mudah kita menganalisanya dan menjawabnya..

Sabar dengan ujian Allah.
Ada empat bentuk sabar. 1. sabar atas musibah (ujian).
2. sabar atas ketaatan. 3. sabar dari maksiat.  4.
sabar dalam melakukan ibadah.
Jika kita mahu membahas satu persatu dari empat bentuk
sabar ini, bererti kita perlu menulis sebuah buku,
oleh itu kita akan hanya membahas sabar yang pertama
iaitu sabar atas ujian atau musibah.

Musibah ini pula ada dua jenis, pertama yang datang
dari Allah dan yang kedua datang dari manusia. Musibah
yang datang dari manusia tidak tidak ada yang lebih
besar dari kejahilan.  Adakalanya apabila kita ditimpa
kesusahan akibat kesalahan kita sendiri lalu kita
anggap ia adalah ujian dari Allah.  Insafkan diri kita
dari menuduh Allah atas kesilapan kita.  Perbahasan
ini panjang dan  tidak akan kita bahaskan di sini.

Musibah dan ujian dari Allah tidak semestinya
berbentuk kesusahan tetapi adakalanya ia merupakan
kesenangan.  Dengannya Allah menguji kita apa yamg
akan kita lakukan dengan kenikmatan yang Ia berikan.
Musibah kesusahan adakalanya bersifat universal
seperti bencana alam dan bersifat individu, ke atas
diri-diri kita.  Musibah individu ini tidak Allah
berikan kecuali Allah telah siapkan diri hambaNya
terlebih dahulu.  Tidak ada musibah yang Allah berikah
kecuali hambaNya  telah memiliki kekuatan untuk
memikul musibah tersebut.  Setiap musibah ada jalan
untuk mengangkat darjat manusia ke maqam yang lebih
tinggi, jika ia bersabar dengannya, jika tidak manusia
akan tercampak jauh lebih rendah dari haiwan.

Bagaiamana untuk sabar
Setelah kita pasti musibah yang kita hadapi bukan
disebabkan diri kita sendiri. Contohnya setelah kita
berusaha dalam perniagaan dan mengambil kira segala
aspek, kita tetap gagal,  bererti Allah telah
menyelamatkan kita dari perkara yang tidak baik untuk
kita.  Begitu juga hal-hal yang lain seperti
percintaan, pekerjaan, projek dan ribuaan kes lain.
Apa yang kita perlu tanamkan dalam diri kita adalah
musibah yang datang ini kerana Allah cintakan kita dan
mahu kita mendapat yang lebih baik lagi.  Dengan ini
kita akan menanam sifat sabar atas musibah dan ujian
dari Allah ke atas diri kita.

Apakah kita patut bergembira?
Banyak gembira akan membuat hati kita menjadi kasar
dan mati dan akan hilang rasa peduli.  Kesedihan dan
menangis akan melembutkan hati.  Kita akan lebih
banyak untuk mendekatkan diri kita kepada Allah. 
Wajar kita merasa bersedih jika sesuatu yang kita
inginkan terlepas dari diri kita dan ini tidak
bertentangan dengan sabar yang perlu kita tanamkan.
Tidak bercanggah dalam kita bersabar atas ujian Allah,
kita juga bersedih. Bila bersedih kita akan lebih
banyak berdoa agar Allah akan membantu kita dalam
urusan-urusan yang seterusnya.  Kegembiraan pula akan
menyebabkan kita merasa cukup dan tidak perlu berdoa.
Mintalah sesuatu dari Allah lihat baik untuk kita
jangan apa yang kita rasa baik untuk kita.

wassalam
     
__________________________________

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...